Berisi tentang berbagai jenis Obat Herbal dan Kimia yang beredar di Indonesia dan sekitarnya

Senin, 31 Juli 2017

LISKOMA Obat

LISKOMA
Liskoma adalah antibiotik golongan penicillin yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, serta infeksi kulit dan jaringan lunak. Liskoma mengandung zat aktif amoxicillin, suatu antibiotik yang mempunyai spektrum sedang, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif.

Berikut ini adalah informasi lengkap Liskoma yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

LISKOMA Obat

GOLONGAN
Antibiotik ini hanya bisa digunakan melalui resep dokter

KEMASAN
Liskoma dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

dos 10 x 10 capsul 250 mg
dos 10 x 10 capsul 500 mg
KANDUNGAN

setiap kemasan Liskoma mengandung zat aktif sebagai berikut :

Amoxicillin trihydrate setara Amoxicillin 250 mg / capsul
Amoxicillin trihydrate setara Amoxicillin 500 mg / capsul

SEKILAS TENTANG ZAT AKTIF (NAMA GENERIK)
amoksisilin (Amoxicillin) adalah antibiotik golongan beta laktam yang termasuk keluarga penicillin semisintetik yang stabil dalam suasana asam. Antibiotik ini mempunyai spektrum sedang, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. amoksisilin (Amoxicillin) bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga lintas hubungan antara rantai polimer peptidoglikan linier yang membentuk komponen utama dari dinding sel bakteri menjadi terganggu.

Aktivitas bakterisida Amoxicillin mirip dengan ampicillin. Antibiotik ini diserap dengan baik dan cepat dalam saluran pencernaan (tidak terpengaruh oleh keberadaan makanan). Hal ini menyebabkan kadar plasma puncak bisa dicapai dalam waktu 1 jam setelah pemberian.

INDIKASI
Kegunaan Liskoma (Amoxicillin) adalah untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap amoxicillin seperti Staphylococcus, Streptococcus, Diplococcus pneumoniae, Bacillus anthracis, Enterococcus, Corynebacterium diphtheriae, Salmonella sp, Shigella sp, H. influenzae, Proteus mirabilis, E. coli, N. gonorrhoeae, dan N. meningitidis. Berikut adalah beberapa kondisi dimana Liskoma (Amoxicillin) lazim digunakan :

Untuk mengobati infeksi pada saluran pernafasan seperti amandel, sinusitis, radang tenggorokan, faringitis, otitis media, bronkitis, bronkiektasis, dan pneumonia.
Infeksi saluran kemih (ISK) : Pielonefritis, sistitis, uretritis, gonore.
Infeksi kulit dan jaringan lunak : luka, selulitis, furunkulosis, pioderma.
Obat ini juga digunakan untuk mencegah endokarditis yang disebabkan bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk mencegah infeksi oleh  Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.

KONTRA INDIKASI
Penggunaan Liskoma (Amoxicillin) harus dihindari pada pasien yang hipersensitif pada amoxicillin dan antibiotik betalaktam lainnya seperti golongan penicillin dan cephalosporin.
Antibiotik ini juga dikontraindikasikan untuk bayi lahir dari ibu yang memiliki riwayat hipersensitif pada amoxicillin.

EFEK SAMPING LISKOMA
Berikut adalah beberapa efek samping Liskoma (Amoxicillin) :

Kebanyakan efek samping Liskoma (Amoxicillin) yang muncul adalah efek samping pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan antibiotik kolitis. Kadang-kadang diare juga dapat terjadi.
Reaksi hipersensitif juga bisa terjadi berupa ruam eritematosa makulopapular, urtikaria, ruam kulit, dan serum sickness. Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari reaksi hipersensitivitas muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap amoxicillin, dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa berakibat fatal.
Efek samping yang jarang seperti perubahan mental, sakit kepala ringan, insomnia, kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan berpikir tidak jelas.
Efek samping hematologi pernah dilaporkan. Efek samping ini biasanya reversibel, akan segera hilang jika penggunaan obat dihentikan.

PERHATIAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan Liskoma adalah sebagai berikut :

Sebelum menggunakan Liskoma (Amoxicillin), anda harus yakin tidak memiliki alergi terhadap antibiotik golongan betalaktam misalnya kelas penicillin atau cephalosporin.
Hati-hati memberikan Liskoma (Amoxicillin) pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak. Pemeriksaan terhadap kesehatan fungsi hati, ginjal, dan darah secara berkala perlu dilakukan terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang.
Pemakaian Liskoma (Amoxicillin) bisa menyebabkan terjadinya super infeksi yang biasanya terjadi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan oleh Enterobacter, Pseudomonas, S.aureus Candida). Jika terjadi superinfeksi pengobatan dengan antibiotik ini harus dihentikan dan segera lakukan pengobatan yang tepat.
Antibiotik golongan penicillin termasuk amoxicillin telah diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, jika Liskoma (Amoxicillin) digunakan untuk ibu menyusui, perlu dikonsultasikan dengan dokter. Untuk menghindari efek sensitivitas Liskoma (Amoxicillin) terhadap bayi, penggunaan antibiotik ini harus dilakukan dengan jarak yang cukup dengan saat menyusui.
Karena amoxicillin oral tidak mampu menembus cairan cerebrospinal atau sinovial, Liskoma (Amoxicillin) oral tidak bisa digunakan untuk terapi meningitis atau perawatan sendi.
Karena Amoxicillin bisa memicu ruam kulit (skin rash), pasien penderita leukemia limfatik harus mendapatkan perhatian serius jika menggunakan antibiotik ini.
Tidak untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
Gunakan obat sesuai dengan anjuran dokter, baik jumlah maupun durasinya. Menghentikan pengobatan di tengah jalan bisa menyebabkan terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik ini.

PENGGUNAAN LISKOMA OLEH WANITA HAMIL
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Amoxicillin kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.
Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Belum adanya penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil membuat pemakaian obat-obat yang mengandung Amoxicillin seperti Liskoma selama kehamilan tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

INTERAKSI OBAT
Obat-obat dengan kandungan zat aktif amoxicillin termasuk Liskoma berinteraksi dengan obat-obat lain sebagai berikut :

Penggunaan bersamaan antara amoxicillin dan probenesid dapat meningkatkan kadar amoxicillin dalam darah.
Perpanjangan protrombin time secara tidak normal telah diketahui pada penggunaan amoxicillin bersamaan dengan antikoagulan oral misalnya warfarin dan dabigatran. Jika obat-obat antikoagulan diresepkan bersamaan dengan amoxicillin, pemantauan yang ketat harus dilakukan. Jika diperlukan penyesuaian dosis antikoagulan harus dilakukan.
Allopurinol meningkatkan potensi terjadinya ruam jika diberikan bersamaan dengan amoxicillin.
Antibiotik amoxicillin bisa mempengaruhi flora usus, yang menyebabkan penurunan kemampuan usus untuk reabsorpsi estrogen sehingga menurunkan efektivitas obat kontrasepsi oral yang mengandung estrogen.
Antibiotik-antibiotik golongan kloramfenikol, makrolid, sulfonamid dan tetracycline disinyalir menurunkan efektivitas antibiotik penicillin termasuk amoxicillin.

Sumber : farmasiana.com
https://obatherbalkimia.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar