KEMOCOL adalah antibiotik yang digunakan secara luas pada infeksi bakteri. kloramfenikol adalah antibiotika jenis bakteriostatik dengan menghambat sistesis protein dengan cara menghambat aktivitas peptidil transferase dari ribosom bakteri, secara spesifik mengikat residu A2451 dan A2452 dari 23s rRNA subunit ribosom 50s untuk mencegah terjadinya ikatan peptida.
Golongan : obat keras
Kemasan : botol 60 ml suspensi, botol 1000 kapsul, dos 10×10 kapsul
Kandungan : kloramfenikol 250 mg/kapsul, kloramfenikol stearat setara kloramfenikol 125 mg/ 5 ml suspensi
SEKILAS TENTANG ZAT AKTIF (NAMA GENERIK)
kloramfenikol adalah antibiotik yang digunakan secara luas pada infeksi bakteri. kloramfenikol adalah antibiotika jenis bakteriostatik dengan menghambat sistesis protein dengan cara menghambat aktivitas peptidil transferase dari ribosom bakteri, secara spesifik mengikat residu A2451 dan A2452 dari 23s rRNA subunit ribosom 50s untuk mencegah terjadinya ikatan peptida.
INDIKASI KEMOCOL
Kegunaan kemocol (chloramphenicol) adalah untuk pengobatan demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psitatacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain, tidak untuk hepatobilier dan gonorrhoea
KONTRA INDIKASI
kemocol (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap kloramfenikol (chloramphenicol) dan derivatnya. Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. jangan menggunakan kemocol (chloramphenicol) untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan faringitis.
EFEK SAMPING KEMOCOL
efek samping yang paling serius dari kemocol (chloramphenicol) adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. kemocol (chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. pemberian secara Intravena bisa menyebabkan sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur. efek lain kemocol (kloramfenikol) adalah hipersensitivitas, ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala dan super infeksi.
TOLERANSI TERHADAP KEHAMILAN
studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan kloramfenikol memberikan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pepmebrian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko
PERHATIAN
kemocol (kloramfenikol) terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian kemocol (kloramfenikol) selama menyusui sebaiknya dihindari. Hati-hati memberikan kemocol (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur. Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.
INTERAKSI OBAT
kemocol (kloramfenikol) berinteraksi dengan obat-obat seperti : dikumarol, fenitoin,tolbutamid,fenobarbital dan sejenisnya
DOSIS KEMOCOL
kemocol (kloramfenikol) diberikan dengan dosis : dewasa 4 x sehari 1-2 kapsul, anak bayi > 2 minggu 50 mg/kg BB/hari dalam 3-4 dosis bagi, bayi < 2 minggu dan prematur 25 mg/kg BB/hari dalam 4 dosis
https://obatherbalkimia.blogspot.com/
sumber : farmasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar