Thiamycin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih. Obat Thiamycin mengandung thiamphenicol, suatu antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Antibiotik Thiamycin ini mengandung thiamphenicol. Thiamphenicol merupakan antibiotik spektrum luas yang berfungsi untuk mengobati berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Biasanya bakteri yang menyebabkan infeksi ini adalah Hemophillus influenza, Salmonella sp, bakteri gram negatif, riketsia, dan limfogranuloma–psitakosis.
Komposisi
Setiap tablet dan sirup Thiamycin mengandung thiamphenicol. Adapun jumlah kandungan Thiamphenicol ini bervariasi, tergantung dari ukuran Thiamycin.
Thiamycin 250 mg mengandung 250 mg thiamphenicol, Thiamycin 500 mg mengandung 500 mg thiamphenicol, Thiamycin sirup kering mengandung 125 mg thiamphenicol dan Thiamycin 1000 mg mengandung 1000 mg thiamphenicol.
Indikasi
Obat Thiamycin Antibiotik ini dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh:
Salmonella sp.
Hemophillus influenza, terutama bagi penderita infeksi meningeal
Riketsia
Limfogranuloma – psitakosis
Bakteri gram negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis (namun bukan untuk hepatobiller dan gonorrhoea).
Bakteri yang resisten terhadap antibiotik lain.
Selain itu, obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan terhadap demam tifus dan paratifus serta infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan kemih.
Baca juga: Mekanisme Kerja Antibiotik itu Bagaimana?
Dosis Antibiotik Thiamycin
Dosis obat antibiotik ini harus diberikan sesuai dengan anjuran dokter. Maka, pasien wajib berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Cara Pemakaian
Mengingat dosis obat ini hanya diberikan sesuai dengan anjuran dokter, maka cara pemakaian obat ini juga akan ditentukan sesuai dengan anjuran atau resep dokter. Khusus untuk Thiamycin Syirup, wajib dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan.
Cara Penyimpanan Obat
Obat ini harus disimpan dalam ruangan yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya. Obat ini juga harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
Cara Kerja Obat
Sebagaimana disinggung di atas, obat ini memiliki kandungan thiamphenicol yang merupakan antibiotik antibiotik spektrum luas. Thiamphenicol ini berfungsi untuk membasmi bakteri penyebab infeksi dengan cara mengikat ribosom bakteri secara terbalik (reversible) sehingga menghambat sintesis protein dari bakteri yang peka.
Pada gilirannya, pertumbuhan bakteri pun menjadi terhambat. Thiamphenicol ini memiliki aktivitas bakteriostatik yang luas baik terhadap organisme gram positif maupun gram negatif.
Di samping itu, thiamphenicol juga memiliki spektrum aktivitas yang sama kuat dengan chloramphenicol namun tingkat kekuatan thiamphenicol 2–2.5 kali lebih kuat dibandingkan dengan chloramphenicol.
Efek Samping Obat Thiamycin Antibiotik
Obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping pada pasien seperti:
Menyebabkan hipersensitivitas/alergi
Menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan diare
Menyebabkan sariawan, glositis, depresi mental, sakit kepala, ototoksisitas, kelainan otak, anemia hemolitik, dan reaksi jarish-herxheimer
Menyebabkan penekanan pada sumsum tulang belakang serta sindrom abu-abu pada bayi yang baru lahir dan prematur (dapat berakibat fatal)
Kontra Indikasi
Obat Antibiotik Thiamycin ini tidak dapat diberikan kepada:
Penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap thiamphenicol
Penderita yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal berat
Di samping itu, obat ini juga tidak dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap infeksi bakteri dan infeksi pengobatan trivial, infeksi tenggorokan, serta influenza.
Peringatan dan Perhatian
Adapun beberapa hal yang patut diperhatikan ketika mengkonsumsi obat ini adalah:
- Obat ini hanya digunakan untuk infeksi yang penyebabnya sudah diketahui dengan jelas.
- Pemakaian dalam jangka waktu lama akan memerlukan pemeriksaan hematologis berkala.
- Dosis obat ini wajib disesuaikan untuk penderita gangguan fungsi ginjal.
- Pemakaian obat ini wajib dihentikan bila timbul gejala retikulositopenia, leukopenia, trombositopenia, atau anemia.
- Pemakaian obat ini sebaiknya tidak melebihi jangka waktu yang ditentukan.
- Pemakaian obat ini pada ibu hamil dan menyusui wajib diperhatikan sebab thiamphenicol dapat menembus plasenta dan diekskresikan melalui ASI.
- Obat ini wajib diberikan dengan ekstra hati-hati pada bayi yang baru lahir (berusia 2 minggu) dan bayi prematur guna menghindari terjadinya sindrom abu-abu.
- Pemakaian obat ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan tumbuh mikroorganisme tak sensitif seperti fungi dan bakteri.
https://obatherbalkimia.blogspot.com/
http://bidhuan.id
0 komentar:
Posting Komentar